JejakInfo.id- Deputi I Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Febry Calvin Tetelepta mundur dari pencalonan gubernur Maluku.
Keputusan ini diambil pasca Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan rekomendasi kepada Jefry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas, Rabu (14/8/2024), lalu.
Video pernyataan pengunduran diri FCT berdurasi 2:48 direkam, Sabtu (24/8/2024) dan beredar luas, bahkan diterima media siber ini, Minggu (25/8/2024), malam.
Dalam video tersebut, FCT menyampaikan apresiasi dan terima kepada seluruh masyarakat Maluku, pendukung, relawan, dan segenap tim pemenangan FCT.
"Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas segala jerih payah yang telah dilakukan selama ini. Atas segala pengorbanan materi, doa dan kerja keras serta dukungan yang telah diberikan. Atas segala semangat perjuangan untuk bersama-sama wujudkan perubahan "Biking Bae Maluku" yang selalu kita suarakan," ucap FCT mengawali video rekaman.
Seluruh proses menuju pendaftaran calon gubernur Maluku pada Pilkada Tahun 2024, kata FCT, telah dikuti dengan baik. Baik proses administratif maupun proses politik di tingkat kabupaten, kota, provinsi hingga tingkat pusat.
"Saya menghormati segala keputusan partai, maka dari itu saya menyatakan untuk mundur dari pencalonan gubernur Maluku pada Pilkada 2024," tegasnya.
Dalam kondisi ini, lanjut Ketua Umum Pengurus Nasional Perkumpulan Senior (PNPS) GMKI ini, kesiapan sumber daya materi yang dimilikinya lebih dari cukup. Dukungan politik selain dari PDI Perjuangan terus berdatangan. Ditambah dengan keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang persyaratan pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Namun komitmen untuk menghormati keputusan PDI Perjuangan tetap menjadi pilihan. Sesuai dengan pernyataannya pada saat pendaftaran di DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku (27/4/2024) yang selalu terus dipegangnya sampai saat ini.
"Bahwa saya lakukan semua proses dengan baik, dan saya letakan penilaian objektif terhadap DPP PDI Perjuangan.
Saya menghargai dan mengikuti keputusan partai," akuinya.
Pernyataan ini, tambah FCT, disampaikan untuk menunjukan kepada rakyat dan masyarakat Maluku bahwa sikap politik ini adalah bagian dari langkah perubahan untuk "Biking Bae Maluku". Integritas, loyalitas, kejujuran, kesatuan kata dan perbuatan yang menjadi budaya dan kehormatan seorang anak Maluku telah menjadi barang langka di tanah raja-raja ini.
"Jabatan gubernur Maluku bagi saya bukan segala-galanya. Kontribusi untuk mewujudkan perubahan "Biking Bae Maluku" tetap bisa kami lakukan dari manapun dan kapanpun," kunci FCT seraya menitip pesan Jangan Pernah Lelah Biking Bae Untuk Maluku.
Sikap seorang k'satria yang ditunjukan FCT diapresiasi Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku, Benhur George Watubun.
BGW menyebut, komitmen dan sikap FCT yang telah memberi arti penting dalam proses demokrasi, baik internal PDI Perjuangan Maluku, bagi bangsa dan daerah Maluku.
"Sebagai Pimpinan Partai di daerah kami tentu menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih atas sikap kenegarawanan FCT yang konsisten dalam kata dan perbuatan," ucap BGW kepada JejakInfo.id, Senin (26/8/2024).
Ketua DPRD Provinsi Maluku ini menegaskan, pihaknya senantiasa berdoa agar FCT terus sukses dalam setiap karier dan masa depan.
"Kami juga mohon maaf jika dalam proses ini ada hal-hal yang tidak berkenan," pintanya.
Sikap dan keteladanan FCT, pesan BGW, kiranya selalu menjadi inspirasi bagi kader, simpatisan dan struktural partai di Maluku untuk berjiwa besar menerima setiap keputusan partai.
"Kerena soal keputusan ini mutlak kewenangan Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri yang wajib diamankan oleh seluruh kader," tandasnya. (*)