-
Discover
-
Spotlight
- Jelajahi Orang
JejakInfo.id 2025
DOBO, JejakInfo.id — Sore itu, semilir angin Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru seakan membawa kabar gembira. Di antara hiruk pikuk Pasar Timur, muncul sosok yang tak diduga-duga: Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa.
Alih-alih langsung menuju ruang rapat pemerintahan, ia memilih menapaki jalan setapak pasar—jantung kehidupan rakyat kecil.
Gubernur Lewerissa ditemani Bupati Timotius Kaidel, Wakil Bupati Muhammad Jumpa, Kapolres Aru AKBP Albert Perwira Sihite dan Forkopimda setempat merangsek masuk ke jantung Pasar Timur, Dobo.
Dengan langkah tenang dan senyum yang tak pernah lepas, Gubernur Lewerissa menyapa satu per satu pedagang. Seorang ibu penjual sayur yang kaget melihatnya, tiba-tiba berseru lirih namun penuh sukacita, “Selamat datang di Kabupaten Kepulauan Aru, Tuhan memberkati Bapak.”
Sang Gubernur berhenti, menjabat tangan, bahkan merangkul hangat—seolah ingin menegaskan bahwa ia datang bukan sebagai pejabat berjarak, melainkan sebagai sahabat rakyat.
Dalam sekejap, suasana pasar berubah. Pedagang dan pembeli berkerumun, mengangkat ponsel mereka untuk mengabadikan momen langka: seorang Gubernur yang tertawa lepas, bercanda, dan berfoto bersama rakyatnya.
Gestur sederhana seperti membelai kepala seorang pedagang atau pelukan tulus, menjadi bahasa keakraban yang jauh lebih lantang daripada pidato di podium.
Suasana semakin riuh ketika seorang pedagang berteriak lantang, “Katong samua dua periode, Bapak!” Teriakan itu sontak disambut sorak sorai dan tepuk tangan, menegaskan harapan rakyat agar Hendrik Lewerissa terus melanjutkan pengabdian.
Bagi Gubernur, kunjungan mendadak ini bukanlah sekadar singgah di pasar. Ia datang untuk melihat, mendengar, dan merasakan denyut ekonomi masyarakat Aru.
Ia ingin menyaksikan langsung bagaimana para pedagang kecil berjuang demi keluarga mereka, sekaligus memastikan bahwa arah pembangunan Maluku tak pernah jauh dari kepentingan rakyat kecil.
Hari itu, Pasar Timur tidak hanya menjadi tempat jual beli, melainkan saksi kedekatan seorang pemimpin dengan rakyatnya—tanpa sekat, tanpa jarak, hanya rasa kebersamaan. (ji2)