-
Discover
-
Spotlight
- Jelajahi Orang
JejakInfo.id 2024
JEJAKINFO.ID- Sebagai rangkaian kehadirannya di Ambon untuk deseminasi hasil penelitian mitigasi Tsunami dan penguatan kapasitas/resiliens masyarakat pesisir Kota Ambon, Tim peneliti SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development) kunjungi Ambon.
Tim yang terdiri dari peneliti dari Tohoku University, Japan Science and Technology Agency (JST), Japan International Cooperation Agency (JICA), Tim peneliti Universitas SyahKuala Aceh, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan silaturahmi sekaligus melaporkan kegiatan dan meminta dukungan dari Pejabat Walikota Ambon di rumah dinas Karang Panjang, baru-baru ini.
Pada kesempatan itu Prof. Syamsidik mewakili Tim Satreps menyampaikan maksud kedatangan tim di Ambon dan memperkenalkan tim kepada Pejabat Walikota Ambon, dilanjutkan dengan pemaparan oleh Prof. Anawat Suppasri.
Pada kesempatan itu Anawat menjelaskan kepada Pejabat Walikota tentang kondisi Kota Ambon dan potensi ancaman yang ada terkait Tsunami, dan dikuti penjelasan Prof. Keiko Tamura tentang SATREPS.
Pejabat Walikota Ambon sangat senang dengan kehadiran tim peneliti di Ambon dan kediamannya untuk bersilaturahmi sekaligus melaporkan penelitian yang dilaksanakan.
"Beliau berharap hasil penelitian SATREPS akan membawa perubahan bagi Kota Ambon, dan dapat menjadikan Kota Ambon sebagai Kota Tangguh Bencana," kata Ahli Bencana Fakultas Pertanian Unpatti Dr. Ferad Puturuhu, SP.,MP kepada JejakInfo.id kemarin.
Pada saat yang sama Prof. Anawat Suppasri menyampaikan terima kasih kepada Pejabat Walikota Ambon, karena sudah menerima tim dan mengijinkan penelitian dilaksanakan di Ambon.
"Ini suatu penghormatan dan penghargaan bagi kita, semoga apa yang menjadi harapan Pejabat Walikota Ambon dapat diwujudkan oleh Penelitian yang dilaksanakan Tim SATREPS," akui Ferad.
Suasana percakapan itu diakhiri dengan foto bersama Pejabat Walikota, Sekot, Kalak, Sekretaris BPBD Kota Ambon dan Tim peneliti yang berjumlah 8 orang. (*)