-
Discover
-
Spotlight
- Jelajahi Orang
JejakInfo.id 2025
JejakInfo.id — Kota Ambon bersiap melangkah ke babak baru pembangunan. Tim Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR tiba di Ambon untuk melakukan studi awal pembangunan coastal road sepanjang kurang lebih 21 kilometer.
Langkah ini menjadi bagian dari rencana besar menjadikan Ambon sebagai waterfront city, kota yang menatap laut sebagai pusat kehidupan dan bisnis.
Senin (25/8), malam, tim BPIW bertemu Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa untuk menggali ide dan arah pembangunan. Coastal road ini dirancang untuk mengurai kemacetan, membuka kawasan baru di pesisir Teluk Ambon, dan memacu pertumbuhan ekonomi lewat pusat-pusat bisnis di tepi laut.
Turut hadir mendampingi Gubernur, Kepala Bappeda Anthon Lailossa, Plt Kadis PU Hengky Tamtelahitu, Kepala BPJN Yana Astuti, Kasatker Wilayah I Abdul Hamid Payapo dan Kasatker P2JN Julia Olivia Joris.
Rencananya, jalur ini dibangun bertahap dalam tiga segmen: dari Kota Jawa ke Tanjung Martafons, lanjut ke Passo hingga Galala, dan berakhir di Pelabuhan Yos Sudarso.
Gubernur Maluku menegaskan, proyek ini telah lama diperjuangkan melalui berbagai kementerian, termasuk Bappenas, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Ini bukan proyek biasa. Kita ingin membangun Ambon yang berorientasi ke laut, tapi tetap menjaga lingkungan," ujar Juru Bicara Pemerintah Provinsi Maluku, Kasrul Selang, Selasa (26/8).
Untuk itu, kata Kasrul, pemerintah daerah akan menggandeng Universitas Pattimura melalui Pusat Studi Lingkungan guna menyusun AMDAL sejak dini, memastikan reklamasi dan pembangunan tidak merusak ekosistem Teluk Ambon.
Studi awal yang dilakukan tim BPIW disebut Reckless Planning Study, semacam pra-feasibility study sebelum penyusunan master plan. Jika hasilnya positif, tahap berikutnya adalah perencanaan detail dan desain teknis. Proyek ini akan melibatkan banyak pihak, termasuk akademisi dan pemangku kepentingan lokal, agar bisa dijalankan cepat dan tepat.
Gubernur juga menyoroti efisiensi pembangunan di pesisir dibandingkan di daratan yang berbukit dan padat pemukiman.
"Di darat kita harus bayar mahal untuk pembebasan lahan. Di pesisir, kita bisa reklamasi sambil memanfaatkan material dari darat," sebutnya.
Gubernur berharap, seluruh pihak diajak bahu-membahu mendukung proyek ini, karena manfaatnya akan dirasakan semua, mulai dari akses transportasi yang lancar hingga wajah baru Ambon yang lebih modern dan ramah laut. (ji1)