JejakInfo.id — Prahara di tubuh Golkar menjelang pengusulan calon Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Provinsi Maluku memanas.

Kamis (9/10), sekira pukul 15.15 WIT, Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Maluku yang berlokasi di bilangan Karang Panjang, Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon diserang orang tak dikenal (OTK).

Penyerangan terjadi di kala pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Maluku sedang melaksanakan pleno.

Diketahui, pleno tersebut salah satu agendanya berkaitan dengan pengusulan calon PAW Alm. Rasyad Effendi Latuconsina.

Tetiba, puluhan para pengendara kendaraan roda merangsek dan menghancurkan gedung sekretariat Golkar Maluku. Seluruh kaca depan, dihancurkan OTK.

"Kami sedang persiapan untuk proses PAW, tiba-tiba mereka datang dan melakukan pengrusakan," ujar salah satu pengurus DPD Golkar Maluku, kepada media ini lokasi kejadian, Kamis (9/10).

Tak lama berselang, beberapa pengurus Golkar Maluku termasuk Ridwan keluar dan bertemu massa aksi. Diskusi sementara berjalan di lantai satu, tetiba massa membongkar dan membanting kursi dan sejumlah perabot yang berada di meja rapat lantai I.

Pantauan media ini pasca insiden, sejumlah personel Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease diterjunkan mengamankan lokasi dan memasang police line.

Sampai berita ini ditayang, belum ada keterangan resmi baik dari kepolisian maupun pimpinan DPD Golkar Maluku.

Sekadar tahu, DPP Partai Golkar melalui Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sekjen Muhammad Sarmuji telah menandatangani surat pengusulan calon PAW Alm Rasyad Effendi Latuconsina kepada Ridwan Rahman Marasabessy.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat Nomor: B-763/DPP/GOLKAR/X/2025. Ridwan Rahman Marasabessy, politisi Golkar Maluku memperoleh suara terbanyak ketiga dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024 sebanyak 2.915 suara.

Posisi pertama ditempati Alm Rasyad Effendi Latuconsina dengan memperoleh suara sebanyak 4.938 suara. Dan di posisi kedua ditempati Aziz Mahulette dengan perolehan suara sebanyak 3.309 suara.

Ridwan diusulkan lantaran Aziz Mahulette telah dipecat dan status keanggotaan partai dicabut berdasarkan keputusan komisi dewan etik Partai Golkar. (ji3)