JEJAKINFO.ID – Hujan deras mengguyur Kota Ambon sejak Sabtu (28/6) malam hingga Minggu (29/6), pagi.

Meski dikepung hujan, tak menghalangi umat Kristen melaksanakan Ibadah Minggu. 

Di Jemaat GPM Syaloom, Batu Meja, Klasis Kota Ambon (KKA), telah dijadwalkan akan dilakukan peresmian dan penahbisan Gedung Gereja Anugerah dan Pastori 3 oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa.

Gubernur bersama rombongan tiba. Berselang, terdengar dentuman (bunyi) lonceng kedua. 

Para pelayan khusus (Pendeta, Penatua dan Diaken) melangkahkan kaki, membawa peralatan Sakramen Kudus dari gedung gereja lama menuju gereja baru.

Nampaknya Gubernur tidak sendiri. Hadir pula, Walikota Ambon Bodewin Melkias Wattimena dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa.

Di depan pintu gedung gereja baru (Anugerah) sudah ada Ketua MPH Sinode GPM Pdt. Elifas Tomix Maspaitella dan Ketua MPK Kota Ambon Pdt. Ricardo Rikumahu. 

Seremoni peresmian dan penahbisan digelar. Hingga pada penghujung gedung gereja diresmikan oleh Gubernur didampingi Ketua MPH Sinode, Ketua MPK Kota Ambon, Walikota dan panitia.

Belum berkahir. Proses berlanjut. Para pelayan dan umat, Gubernur, Walikota dan tamu undangan memasuki gedung gereja baru untuk melanjutkan prosesi ibadah.

Bunyi lonceng tiga kali, pertanda akan dimulainya ibadah. Pelayan dan umat berdiri. Hamba Tuhan (Pendeta) menuju mimbar utama

Pelayanan ibadah dipimpin langsung Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella sekaligus menahbiskan gedung Gereja Anugerah.

HL mengaku, kehadirannya tak saja selaku gubernur, tapi juga sebagai sesama saudara yang turut merasakan kebahagiaan besar atas diresmikannya rumah ibadah ini. 

Menurut Hl, Gereja Anugerah ialah sebuah gedung yang bukan sekadar bangunan fisik dari batu dan semen, tapi akta iman dan bukti dari semangat membangun yang pantang menyerah, dari doa yang tiada henti-hentinya, serta gotong royong yang dijiwai kasih persaudaraan dan persekutuan yang saling menghidupkan. 

"Untuk semua yang telah terjadi, dengan bersyukur kita boleh berkata, bila bersatu hati, bekerja dengan sungguh dan bertekun dalam doa, maka Tuhan akan menyempurnakan setiap upaya kita," ucapnya.

Seperti yang dikutip Firman Tuhan dalam Amsal 16 ayat 3 : "Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu.

HL mengajak pelayan dan umat di Jemaat Syaloom agar tidak cepat puas dengan berdirinya gedung Gereja Anugerah, melainkan menjadikannya sebagai titik tolak untuk semakin giat beribadah, semakin tekun melayani dan semakin peduli terhadap sesama. 

"Tunjukkanlah gereja ini sebagai tempat yang hidup, karena kasih Kristus harus dinyatakan dalam sikap dan tindakan kita, baik di dalam maupun diluar Gereja. Keberadaan Gereja yang kuat, adalah bagian dari upaya kita untuk terus membangun par Maluku pung bae, Maluku yang lebih rukun, damai, relegius dan bermartabat," kunci HL berharap.

Sementara itu, Pdt. Maspaitella menyatakan, keberadaan gedung Gereja Anugerah dan Pastori 3 sebagai wujud kebaikan Tuhan bagi Jemaat Syaloom dan bentuk kehadiran para pelayan yang nyata dalam rumah kehidupan keluarga yang miskin, papah dan lemah. 

"Semoga dengan hadirnya gedung Gereja Anugerah, akan semakin memperkuat kualitas kualitas pembinaan keluarga di Jemaat Syaloom. Sebab sesungguhnya hari ini krisis keluarga sudah terjadi, besar dan sangat nyata, misalnya melalui whatsApp, media sosial, tanpa disadadi semua diungkapkan. Itu harus kita eliminir," pesannya. 

Ia meminta, para orangtua intens melakukan fungsinya di rumah masing-masing. Biasakan berdoa dan beribadah bersama anggota keluarga agar semua bisa berjalan dengan baik dalam hidup, serta semakin menguatkan spiritualitas dan moral anak.

Sekadar tahu, Gereja Anugerah yang baru diresmikan Gubernur Maluku, pembangunannya memakan waktu 6 tahun lebih menelan anggaran senilai Rp6 miliar.

Bangunan tiga lantai ini dengan peruntukkan lantai dasar bagi Sekretariat AMGPM Cabang Syaloom dan Ruang Pendidikan Forrmal, lantai II untuk Pastori III, dan lantai I ruang Ibadah. (ji3)