- 
				Discover
- 
				Spotlight
- Jelajahi Orang
			 JejakInfo.id 2025			
		

 
		Ambon, JejakInfo.id — Riak kecil di tubuh Partai Perindo Kota Ambon kini menjelma gelombang besar. Lima Ketua DPC dari lima kecamatan serentak menyatakan kekecewaan terhadap Patrick Moenandar, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon yang juga kader partai berlambang rajawali biru itu.
Sumber kemarahan mereka bukan perkara sepele: sebuah janji Rp1 miliar per tahun yang diucapkan Patrick untuk memperkuat lima DPC Perindo di Kota Ambon — janji yang kini dianggap “hanya angin surga”.
Janji itu disampaikan Patrick dalam sebuah pertemuan hangat di salah satu rumah kopi di Ambon, bertepatan dengan pelantikan anggota DPRD Provinsi Maluku tahun lalu.
Kala itu, suasana penuh optimisme. Para Ketua DPC mengaku bangga karena merasa perjuangan mereka di akar rumput akhirnya mendapat perhatian dari kader yang duduk di kursi legislatif.
“Beliau berjanji di depan kami berlima, disaksikan DPD. Katanya, satu miliar tiap tahun untuk memperkuat DPC dan ranting. Kami percaya, partai ini akan makin kuat,” ujar salah satu Ketua DPC, Kamis (30/10).
Namun, setahun berlalu, janji tinggal janji. Hingga akhir Oktober 2025, tak ada satu rupiah pun yang turun ke kas DPC.
“Sekarang hampir November, tapi wujudnya nihil. Kalau tidak ada realisasi, kami akan nyatakan mosi tidak percaya kepada Patrick Moenandar,” tegas para Ketua DPC dalam pernyataan bersama.
Pernyataan itu diperkuat oleh Novel Elminero, Sekretaris DPD Partai Perindo Kota Ambon. Ia menegaskan, janji Patrick bukan obrolan tingkat bawah, melainkan pernah diucapkan hingga ke DPP Partai Perindo.
“Ini bukan gosip. Janji itu disampaikan sendiri oleh Patrick, bahkan sampai di forum DPP. Jadi bisa diverifikasi,” ujarnya tegas.
Novel juga menyoroti soal integritas. Ia menilai, seorang politisi yang duduk di jabatan publik semestinya memberi teladan, bukan menodai kepercayaan internal.
“Kalau janji kepada sesama kader saja tidak ditepati, bagaimana rakyat bisa percaya pada janji politik kita di luar sana? Ini soal moral, bukan semata uang,” katanya.
Situasi makin panas karena komunikasi antara kelima Ketua DPC dengan Patrick dikabarkan terputus.
“Dulu masih aktif berkomunikasi, tapi begitu kami mulai menagih janji itu, beliau mendadak hilang kabar. Kami menduga memang sengaja menghindar,” ungkap salah satu Ketua DPC.
Kini, lima DPC kompak menyusun langkah tegas. Jika dalam waktu dekat Patrick tak memberikan klarifikasi, mereka siap mengajukan mosi tidak percaya resmi ke DPD dan DPP.
“Kami tidak mencari sensasi. Kami hanya menagih komitmen yang beliau ucapkan sendiri. Kalau terhadap kader saja tidak bisa dipegang, bagaimana bisa dipercaya memperjuangkan rakyat di parlemen?” tandas mereka.
Kisruh ini menjadi ujian serius bagi soliditas Partai Perindo Ambon periode 2022–2027. Di tengah persiapan menuju kontestasi politik berikutnya, pengingkaran janji di internal bisa menjadi bom waktu — merusak kepercayaan kader, dan pada akhirnya, mencederai wajah partai itu sendiri. (ji5)
