Bentrok antarwarga di bilangan Durian Patah, Desa Hunut, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Selasa (19/8), sekira Pukul 12.00 WIT. (Ist)

Pelajar Asal Hitu Tewas, Bentrok Pecah di Hunut, Kantor Desa dan 17 Rumah Warga Terbakar

155

JejakInfo.id — Berawal dari aksi tawuran antarsiswa SMK di bilangan Durian Patah, Desa Hunut, Kecamatan Baguala Kota Ambon, satu pelajar asal Hitu tewas ditikam.

Akibat penikaman terhadap pelajar asal Hitu, Maluku Tengah, bentrokan pun pecah. Aksi massa dari Hitu merangsek masuk kawasan Durian Patah, Desa Hunut dan membakar kantor, fasilitas desa dan belasan rumah warga.

Informasi yang diterima media ini dari warga di TKP, aksi tawuran antarpelajar SMK Negeri 3 Waiheru terjadi sekira Pukul 12.00 WIT.

Atas insiden "baku pukul" mengakibatkan satu orang pelajar asal Hitu inisial AP tewas ditikam orang tak dikenal di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban meninggal saat kendak dilarikan ke rumah sakit.

Mendengar kejadian itu, warga Hitu turun ke lokasi dan membakar kantor dan fasilitas desa, termasuk belasan rumah warga.

Beberapa pemuda terlihat menenteng senjata tajam (parang dan tombak). Aksi perlawanan dari warga Hunut tak terhindari.

Kedua komunitas warga saling "baku" serang menggunakan batu dan senjata tajam. Beruntung, insiden itu tidak menelan korban jiwa. 

Aparat gabungan TNI-Polri turun ke TKP dan menembak gas air mata guna membubarkan massa yang saling bertikan. Situasi keamanan berhasil dikendalikan.

Beberapa saat pasca insiden Walikota Bodewin Melkias Wattimena dan Ketua DPRD Kota Ambon Morits Libreght Tamaela turun ke lokasi. Keduanya memimpin langsung proses mediasi dan meminta warga untuk menahan diri.

Situasi pun mampu dikendalikan. Warga mulai melakukan aktivitas seperti biasa, meski sedikit terganggu arus kemacetan karena di titik bentrokan terdapat ratusan personil TNI-Polri yang sementara berjaga mengamankan areal Hunut dan sekitarnya.

Kepada warga Hunut Walikota menyebut, bahwa tidak ada yang menginginkan peristiwa ini terjadi. Untuk itu, warga diharapkan agar menahan diri.

Dirinya juga sudah menyampaikan kepada Raja Hitu Lama untuk mengarahkan warga agar tidak terprovokasi dan mudah diadu domba oleh pihak luar.

Ia pun meminta pihak kepolisian agar menyelidiki pelaku penikaman termasuk pelaku pembakaran fasilitas desa dan rumah warga.

Bagi korban yang rumahnya terbakar, Walikota menegaskan, hal itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Ambon. Ia juga telah memerintahkan Sekda Kota Ambon Robby Sapulette untuk berkoordinasi dengan dinas terkait, mendata, dan secepatnya memberikan bantuan.

"Hari ini, kita sudah di backup aparat TNI-Polri. Jadi saya pastikan tidak ada pergerakkan massa yang masuk dan lakukan penyerangan. Kepada warga yang merasa tidak nyaman, saya sudah sampaikan untuk sementara waktu tinggal di tempat pengungsian sampai lokasi betul-betul kondusif. Seluruh, kebutuhan warga di lokasi pengungsian menjadi tanggung jawab pemerintah," tandasnya.

Sekira Pukul 18.30 WIT, berita ini tayang Walikota, Ketua DPRD Kota Ambon, Danpom XV/Pattimura Kolonel CPN Muhammad Choirun, Wadanpom XV/Pattimura Mayor Cpm Lexy Ririmase, Wakapolresta Pulau Ambon Pp Lease, Anggota DPRD Kota Ambon Taha Abubakar dan Fadli Toisutta masih berada di TKP untuk memantau dan memastikan kondisi keamanan betul-betul kondusif. (ji1)